Archive for Agustus 22, 2009

PENGALAMAN MENJALANKAN IBADAH PUASA

Seberapa laparkah puasa? Bagaimana laparnya orang yang puasa? Bagi orang Muslim, pertanyaan ini adalah pertanyaan yang amat mudah untuk dijawab. Sebab hampir setiap Muslim pernah melaksanakan ibadah puasa. Tapi walaupun begitu, saya tetap ingin menuliskan pengalaman ini. Sebab pengalaman ini ada gunanya diketahui orang orang yang bukan beragama Islam.
Pernah dulu ketika saya masih duduk di bangku Smansa, seorang dari salah satu ranking umum kami mengatakan bahwa lebih mudah menjalankan puasa pada awal bulan Ramadhan dari pada di akhir bulannya. Sebab katanya, pada awal bulan Ramadhan, tubuh kita masih punya kandungan air yang cukup. Begitu hari demi hari kita jalani dengan tiada hari tanpa puasa, maka kandungan air di tubuh kita akan semakin berkurang. Sehingga dengan alasan ini, akan lebih payah menjalani puasa pada akhir bulan Ramadhan. Inilah yang diterangkan temanku se SMA dalam menjalani puasa selama 30 hari di bulan Ramadhan. Tapi pendapatnya ini benar benar tidak sama dengan apa yang saya alami. Menurut pengalaman saya, lebih susah menjalani puasa pada hari hari awalnya. Karena badan kita belum terbiasa dengan situasi puasa. Bila telah berlalu sekitar sepuluh hari, maka kita akan merasa biasa biasa saja. Bahkan saya sering terlupa bahwa saya sedang berpuasa. Begitulah mudahnya menjalani puasa pada pertengahan dan pada akhir puasa.
Kalau soal menahankan lapar, saya hanya merasa sedikit lapar. Lebih sakit merasakan lapar pada hari biasa karena terlambat makan dari pada menahankan lapar pada hari Ramadhan. Begitulah kira pengalaman saya dalam menjalankan ibadah puasa.

Pemilik blog ini adalah penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
Ingin lihat profil penulis: Klik disini
Penulis buku ini juga doyan main internetan. Bila anda ingin mencoba punya gaji dari Internet, ikutlah dengan venifire. Tuliskan alamat email anda setelah mengklik iklan di bawah ini. Silakan mencoba.

Join Vinefire!

Comments (3) »

INDAHNYA TARWIH

Sehabis pulang dari gudang milik saya di Jalan Lintas Timur, sayapun terus diajak anak saya yang bungsu untuk pergi bersamanya melaksanakan sholat Tarwih berjamaah. Sebenarnya, saya tidak ada niat untuk pergi sholat Tarwih pada malam ini. Tapi karena ini merupakan ajakan pertama dari anak bungsu saya untuk melaksanakan
Sholat Tarwih, akhirnya saya menurutinya.
Anak saya yang bungsu ini bernama Rachman. Sekarang masih duduk di kelas 1 unggulan di sebuah sekolah dasar di kota saya. Dia mengajak saya tanpa mau tahu apakah saya sedang capek atau tidak. Saya menurutinya karena saya menganggap bahwa ia sedang mempelajari semuanya. Saya harus menurutinya. Saya harus mengajarinya. Akhirnya kami sama sama pergi melakukan sholat Tarwih di mesjid Al Qurro Wal Huffas Panyabungan Sumatera Utara. Ini merupakan sholat Tarwih pertama saya mesjid ini. Seluruh imam imamnya telah hafas Al Qur’an luar kepala. Bila anda pernah melihat siaran dari Arabiah yang menyiarkan sholat Tarwih langsung dari Mekkah, anda pasti teringat kalau sedang sholat Tarwih di mesjid ini. Ayat ayat sholatnya, semuanya ayat Al Qur’an. Dibaca 1 juzz persetiap malamnya. Sehingga bila genap 30 hari, maka ayat suci yang dibacapun sudah sampai pada juzz 30. Begitulah panjang bacaan ayat sholat Tarwih di Mesjid Raya Panyabungan ini. Sehingga saya berniat untuk mengajak istri saya untuk sholat disini besok malam. Buat melaksanakan sholat Tarwih pada malam kedua di Ramadan ini.

Pemilik blog ini adalah penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
Ingin lihat profil penulis: Klik disini
Penulis buku ini juga doyan main internetan. Bila anda ingin mencoba punya gaji dari Internet, ikutlah dengan venifire. Tuliskan alamat email anda setelah mengklik iklan di bawah ini. Silakan mencoba.

Join Vinefire!

Comments (3) »