Sebelum menemukan agama yang benar, saya mungkin seorang Atheis. Memang tidak pernah saya akui dengan lidahku sendiri. Tapi dalam hati, saya benar benar tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Tapi begitulah kalau Tuhan mengasihi kita, begitulah kalau Tuhan tidak ingin bila saya tersesat. Akhirnya Tuhan mempertemukan saya dengan seorang yang amat mahir dengan kitab Tuhan. Kami berdialog selama hampir 20 kali pertemuan dalam 6 bulan itu.
Banyak yang saya permasalahkan dengan dia. Kukatakan kalau saya tidak percaya dengan agama apapun bila saya tidak bisa memahaminya alias tidak logika. Kukatakan bahwa agama diturunkan untuk manusia. Jadi agama itu harus bisa dimengerti manusia. Harus logika. Saya bahkan pernah berbincang bincang dengan seoramg Amerika. Kami membahas agama Islam, Kristen, Budha dan Hindu. Mana yang lebih logika. Seorang Amerika itu mengatakan bahwa agama yang paling logika adalah agama Islam. Pertemuan demi pertemuan, akhirnya saya menemukan Islam sebagai agama paling logika. Bisa dicerna otak manusia dari manapun ia membahasnya. Pantas seorang Amerika yang pernah berbincang bincang dengan saya mengatakan bahwa Islam adalah agama yang paling logika. Tapi sayang, banyak manusia yang mempercayai agama apa adanya. Banyak manusia yang takut diusir keluarganya kalau ia memilih agama yang paling bisa dicerna otak. Saya tidak bermaksud mempengaruhi siapapun. Saya hanya terapkan pemikiran pasti. Saya tak mau mempercayai satu masalah, bila itu tidak pasti, tidak ada barang bukti dan tidak logika.
Pemilik blog ini adalah penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
Ingin lihat profil penulis: Klik disini
Penulis buku ini juga doyan main internetan. Bila anda ingin mencoba punya gaji dari Internet, ikutlah dengan Venifire. Tuliskan alamat email anda setelah mengklik iklan di bawah ini. Silakan mencoba.
Ashartanjung's Blog 