Archive for Agustus 14, 2009

APA OBAT SAKIT KULIT KEPALA

Bila kulit kepala anda gatal, berair, bahkan tengkorak kepala terasa lunak, jangan main main dengan penyakit seperti ini. Anda mungkin sudah terkena penyakit psoriasis. Kakak saya juga demikian. Sudah sekitar dua tahun menderita penyakit seperti ini. Kulit kepalanya terasa gatal dan bahkan ia jadi sering digundul. Sudah sering pergi ke dokter umum di daerah kami, tapi hasilnya tetap saja tidak memuaskan. Berkurang penyakitnya selama seminggu, lalu terus kambuh lagi. Lelah berobat ke dokter yang tanpa hasil, akhirnya diobatkan ke dukun atau paranormal. Tapi tetap juga seperti semula. Bila kakak saya memakan telor, gatal di ubun ubunnya akan bertambah. Apalagi memakan ikan asin atau makanan berpenyedap lainnya. Tapi seiring susahnya memikirkan penyakit kakak saya ini, akhirnya kami berencana mengobatkannya ke ibu kota propinsi kami Medan. Tepatnya di Rumah Sakit Glenneges atau Gleny International yang sekarang. Di hospital ini, dokter spesialis telah mengatakan bahwa kakak saya telah menderita penyakit Psoriasis. Dia memberi resep obat. Mungkin sesuai resep dokter Columbia karena Hospital ini milik seorang berkebangsaan Columbia. Disinilah baru ada titik terang tentang membaiknya sakit di kulit kepala kakak saya. Dokter spesialis itu bahkan mengatakan kakak saya harus ikut berpartisipasi untuk menyembuhkan sakit kulit kepalanya sendiri. Dokter mengatakan penyakit psoriasis ini Disebabkan perasaan susah, rasa tidak pernah puas, sering marah, sering merasa sakit hati dan bahkan stress. Bila anda menderita penyakit seperti ini, cobalah untuk mengurangi rasa susah. Dan rasa susah inilah yang akan membuat anda menderita penyakit psoriasis. Saya sudah melihat sendiri tentang penyakit ini pada kakak saya. Jadi bila anda ingin tahu apa obat sakit dikulit kepala, kepala bahkan terasa lunak dan berair, maka berobatlah ke dokter spesialis dan kurangi susah atau stress.

Pemilik blog ini adalah penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
Ingin lihat profil penulis: Klik disini
Terima kasih banyak atas kunjungannya

Comments (8) »

BELANJA DENGAN KARTU KREDIT

't4ñZ' Fhøtø(750)

Jakarta memang sudah amat maju. Sangat maju dibandingkan ketika saya ke Jakarta pada tahun 1990. Waktu itu kulihat ada dinding seng pertanda sedang ada pembangunan di depan Pusat Perbelanjaan Pasaraya Senen Jakarta Pusat. Tapi waktu itu saya tidak tahu apa yang sedang dibangun di tempat itu. Lalu pada tahun 1996, saya ke Jakarta lagi. Tapi sayang, saya tidak sempat pergi ke daerah Senen ini. Lalu ketika tahun 2009 ini saya ke Jakarta, waduh sudah sangat banyak perobahan. Rupanya lokasi dinding seng yang saya ceritakan tadi adalah pembangunan mall yang cukup mewah. Sebuah plaza dengan nama Atrium Plaza telah berdiri megah di tempat itu. Saya sempat masuk ke dalamnya. Jalan jalan kesana kemari dan shopping seadanya. Saya sempat membeli perhiasan mas putih di tempat ini. Lalu kubayar dengan kartu kredit Mandiri saya. Ini pertama sekali saya berbelanja dengan mempergunakan kartu kredit. Alangkah saya punya sedikit pengalaman tentang credit card. Pada mulanya saya menyangka bahwa saya mesti ingat pin kartu kredit saya. Tapi rupanya itu tidak perlu. Dia hanya memasukkan kartu kredit saya ke kotak mesin cardnya. Lalu keluar secarik kertas yang perlu saya tanda tangani. Begitu saja prosesnya. Saya heran kenapa begitu mudah. Tapi saya memang tidak tahu. Sebab baru kali ini saya mempergunakan kartu kredit, walaupun sudah lebih setahun saya memilikinya. Selesai membeli emas putih, saya pergi lagi membeli Aipot untuk music dan juga flash disc untuk komputer saya. Sangat mudah untuk berbelanja di Atrium ini. Mesin ATM juga banyak ditemui di lantai dasar Atrium ini. Selesai belanja aipot, saya beli mp3 dan mp4 lagi. Sesudahnya pergi keliling keliling di plaza yang cukup mewah ini. Berbagai macam suku nampak ada belanja di Plaza ini. Bahkan orang orang Irian Jaya banyak juga kulihat disini sedang berbelanja.
Tak sadar saya mondar mandir di dalamnya. Rupanya hari sudah malam. Lalu sayapun berniat untuk keluar dari Atrium itu.

Pemilik blog ini adalah penulis buku 40 Hari Di Tanah Suci.
Ingin lihat profil penulis: Klik disini
Terima kasih banyak atas kunjungannya

Leave a comment »

KETIKA KHOTIB MENANGIS

Suatu yang membuat aku terheran, terjadi hari ini ketika saya mendegar khutbah jum’at di sebuah mesjid bernama Istiqamah. Baru kali ini saya melihat seorang khotib menangis di atas mimbar di saat ia membacakan khutbah jum’at. Ketika di Madinah, saya tak pernah melihat seorang khotib menangis. Begitu juga ketika saya berada di Mekkah. Memang berdasarkan yang saya dengar, khotib ini benar benar menangis karena cintanya kepada Nabi Muhammad. Antara lain isi khutbahnya yang saya ingat:
– Jangan kamu terlena dengan keindahan dunia ini.
– janji Allah sangatlah benar.
– Para sahabat Nabi selalu berdo’a 6 bulan sebelum bulan Ramadhan agar umurnya sampai pada bulan Ramadan itu. Sebab beribadat pada bulan Ramadhan sangat tinggi nilainya.
– 6 bulan sesudah Ramadhan, para sahabat Nabi selalu berdo’a agar amal ibadahnya diterima Allah.
– Berbuatlah sebaik baiknya dalam hidup ini, sebab hidup di dunia ini hanyalah sementara.
– Ajarilah anak anakmu dengan agama yang benar. Sebab dengan tidak mengajarinya, samalah kita menzoliminya.
– Marilah memyampaikan yang benar. Cobalah untuk bisa menasehati orang lain, dan jadilah menjadi manusia yang bersedia dinasehati.
– Sampaikanlah yang benar pada orang lain. Sampaikanlah ajaran yang benar pada orang lain. Sampaikanlah ajaran Islam yang benar pada orang lain agar kita termasuk orang yang telah memperjuangkan hukum Allah.
– Tidak akan sempurna iman seseorang itu sebelum ia mencintai orang lain seperti halnya ia mencintai dirinya sendiri. Jika ajaran agama telah bisa dibawakan setiap Muslim, maka akan aman dan tenteramlah semua. Akan amanlah sikaya dengan hartanya karena ia mencintai si miskin, akan susahlah terjadi penipuan karena semua telah membawakan yang benar. Akan menjadi pejuanglah kita dalam agama, bila kita menyampaikan yang benar. Akan menjadi seorang yang mencintai Allah dan Nabi Muhammadlah kita bila kita mengajak manusia ke jalan yang lurus.
Pernah suatu hari seorang sahabat menemui Nabi Muhammad dengan wajah pucat pasi. Muhammad menanyakan apa yang terjadi. Lalu sahabat ini mengatakan bahwa ia sangat rindu pada Nabi. Ia tak mampu menahankannya. Karena itu ia jadi pucat. Sahabat ini menangis karena senangnya bertemu Nabi. Saat inilah sang khotib menangis. Mungkin ia sangat tebal keimanannya, sebab itu ia jadi menangis pula. Baru kali ini saya melihat manusia setaqwa ini. Memang begitulah rupanya model manusia yang lebih memikirkan agama daripada keduniaan.

Comments (3) »