Ketika saya terjaga dari tidur pagi tadi, jam sudah menunjuk angka 4. Teringat bahwa saat ini sdg seru serunya pertandingan antara Ac Milan vs Barcelona. Internet kubuka sebentar, rupanya pertandingan sudah sampai pada menit ke 54. Sedang skor masih seimbang 0 – 0. Sayapun bangkit dari pembaringan dan terus menuju kamar mandi untuk mandi sunnah Fajar. Usai mandi. Saya langsung melakukan sholat Tahajjud dan membaca zikir seadanya. Ketika kubuka lagi internet, kedudukan Ac Milan vs FCB sudah berubah. Kemenangan sudah berada di tangan ac milan 1 – 0. Tak kusangka barcelona bisa kalah. Saya lalu keluar rumah karena receiver tv saya memang tak bisa menangkap siaran bola liga Champion tahun ini. Sesampai di warung yang saya tuju untuk menonton, keadaan sudah berobah pula. Menjadi 2 – 0. Luar biasa kemenangan Ac Milan. Untung pertandingan berada di kandang ac milan pada leg 1 ini. Pada atregat ke 2, masih ada laga di kandang Barcelona. Di ka ndang Barcelona nanti masih ada waktu untuk membalas kekalahan atau juga jadi kalah dalam laga besar Bropah ini. Usai menonton laga Champion ini, saya menelepon temanku Basyid untuk mengajaknya sama sama sholat Shubuh di mesjid. Biasanya dia selalu mau. Tapi kali ini rupanya dia belum tidur. Jadi dia tak ikut bersama saya ke mesjid di pagi ini. Sesampai di mesjid, baru 4 orang saja yang ada di mesjid. Sayalah yang ke 5. Saya melakukan shojat Tahiyyatul Mesjid, kemudian lanjut dengan sholat sunnah Fajar. Lalu mengaji beberapa surah dalam Al Qur’an dan adzanpun sudah mulai berkumandang. Jamaah sudah mulai makin ramai. Usai adzan, saya terus melaksanakan sholat sunnah Qobaliyah dan seterusnya sholat Shubuh berjamaah. Begitulah aktivitas saya sebelum matahari terbit di pagi ini. Semoga orang lain yang akan menonton liga Champion, tak akan menyianyiakan ibadahnya. Sebab itulah bekal kita nanti di alam sesudah dunia berakhir.
By writer of Hajji Book:
40 Hari Di Tanah Suci Thank you