Archive for April 13, 2010

SESAMPAI DI TUJUAN

Sesampai di tujuan, ternyata saya masih harus menunggu mekanik printer yang ada di Kembar Ponsel. Buku yang sengaja saya bawa menuju Medan saya titipkan di toko tadi. Sementara saya pergi mencari sarapan ke sekitar UISU Fak Pertanian yang tak jauh di tujuan saya. Saya memilih makanan Lontong dari banyaknya makanan yang tersaji seperti Mie Tiau, Soto dan lainnya. Kutunggu hingga akhirnya mekanik datang. Saya membeli 1 unit Printer, 2 set tinta dan 20 box kertas cetak photo.
Setelah saya mengobrol dengan mekanik, ternyata katanya dia sanggup memperbaiki kedua printer saya yang sudah rusak di toko ponsel saya. Dulunya memang saya tidak menyangka bahwa ia sanggup memperbaiki. Sebab kedua printer saya sudah pernah dibetulkan di Madina. Dengan mekanik yang ada di Madina telah diambil kesimpulan bahwa kedua printer saya telah jadi bangkai. Tapi setelah jumpa dengan mekanik di Medan, ternyata semua bisa diperbaiki. Dan sudah dijanjikan untuk dikirim ke Medan besok.
Seusai urasan printer, saya terus ke pinggir jalan raya untuk menemukan kendaraan yang bisa mengantarkan saya ke Plaza Millenium. Tapi kendaraan yang saya temui untuk pertama kalinya ternyata sudah disewa orang lain. Saya akhirnya hanya menanyakan ongkos ke Millenium. Siapa tahu saya menemukan kendaraan yang lain, sayapun sudah tahu ongkos yang sebenarnya dari Sisingamangaraja ke Plaza Millenium. Katanya ongkornya Rp 30.000. Sebab jarak antara keduanya amat jauh.
Dia bahkan masih membandingkan. Jarak Sisingamangaraja ke Millenium adalah serupa dengan dua kali jarak Sisingamangaraja ke Petisah. Kalau ada yang bilang ongkosnya Rp: 25.000, itu sudah termasuk murah. Saya cuma mengiyakan saja, sebab saya cuma bertanya. Toh saya mesti mencari kendaraan yang lain untuk bisa ke Millenium.
Ketika kendaraan kutemukan. Ternyata ongkosnya cuma Rp: 15.000. Saya jadi heran. Rupanya ongkos yang dikatakan sopir tadi tidak benar. Atau juga benar hanya untuk dirinya saja. Buktinya pada pengendara lain bukanlah begitu.
Karena saya merasa ongkosnya murah, saya malah menanya nomor ponselnya. Saya mengatakan masih punya banyak urusan dan membutuhkan kendaraan. Kuminta nmr hpnya agar aku mudah memanggilnya kalau urusanku sudah selesai di Millenium. Tapi dia menolak untuk dipanggil sebab katanya jalanan sering macet. Jadi hanya akan membuat kecewa saja. Akhirnya sayapun meninggalkannya untuk menyelesaikan urusan saya.

Comments (1) »

LARI DARI JALUR

Di pertengahan perjalanan, kami berhenti di sebuah rumah makan. Rumah makan besar bermerk Sahabat Baru. Kalau tidak salah, tempat itu ada di Aek Sarulla, Tapanuli Utara. Di sinilah kami menikmati makan malam. Lalu terus lagi menuju Medan. Ketika sampai di Pematang Siantar, tiba tiba bis kami hampir lari jalur. Rupanya sopirnya ngantuk. Waduh… Bahaya sekali. Untung ada seorang pegawai koperasi yang kebetulan masih bangun. Dia menegur si sopir sehingga sopir terjaga dari ngantuknya. Pegawai itu menyuruh untuk diam saja dulu, tapi sopir bersikeras untuk melanjutkan perjalanan. Akhirnya pegawai koperasi itu menjadi sibuk untuk melawannya bicara. Dengan maksud agar sopir itu tidak ngantuk lagi. Tak lama kemudian, salah seorang penumpang yang ada bersama kami segera mengatakan bahwa ia akan berhenti di Pematang Siantar ini. Dia menunjukkan alamatnya yang ternyata jauh dari jalan raya. Bahkan hampir berada di pinggir Perkebunan. Tapi begitupun ternyata pengangkutan ini melayani pengantaran walau ke pinggir perkebunan. Dalam hal ini, juga tak ada yang keberatan. Penumpang yang mau diantar itu berulang kali mengatakan alamatnya dengan tidak jelas sehingga akhirnya lama sekali agar ia bisa diantar hingga tujuan. Penumpang yang lain terdiam saja melihat kesibukan sopir untuk mengantar penumpang yang tak jelas alamatnya itu. Dan kesibukannyalah yang membuat ia tak ngantuk lagi. Karena penumpang yang satu ini, akhirnya kami sedikit terlambat dalam perjalanan. Hingga sopir tidak lagi berhenti untuk sholat subuh demi mengejar waktu. Perjalanan terus kami lanjutkan hingga akhirnya tiba di Medan pada jam 8.30 pagi.
Setibanya di Medan, mulailah semua penumpang diantar ke alamat masing masing. Ada yang ke Marelan, ada yang ke hotel Semarak Sisinga mangaraja, dan saya sendiri ke Kembar Ponsel yang kebetulan saya dapatkan alamatnya dengan mengakses internet di ponselku. Memang dari semula saya punya urusan ke toko buku sembilan wali dan toko kembar ponsel, tapi sebelumnya saya tak tahu alamat jelas Kembar Ponsel. Saya terbiasa mengatakan nama tokonya saja pada sopir taxi, tapi kali ini saya lebih dulu mengakses Google. Memang Google benar benar pencari yang amat akurat dalam segala data.

Comments (1) »